Nama Tokoh | Dr. Dewi Motik Pramono, M.Si (2009 – 2014) |
Kategori | Pengurus KOWANI |
Tahun Lahir | 10 Mei 1949 |
Tahun Wafat | 0 |
Riwayat Singkat | Motik lahir Jakarta pada tanggal 10 Mei 1949. Ia adalah anak ketiga dari sepuluh bersaudara. Ayahnya, Basyaruddin Rahman Motik merupakan seorang pengusaha terkenal asal Palembang. Meski begitu dia dididik sang ayah untuk mandiri sejak kecil. Saat umur 14 |
Biografi | Dewi Motik Pramono merupakan anak ketiga dari sepuluh bersaudara. Ayahnya, Basyaruddin Rahman Motik merupakan seorang pengusaha terkenal asal Palembang. Meski begitu dia dididik sang ayah untuk mandiri sejak kecil. Saat umur 14 tahun dia sudah terbiasa mencari uang dengan bermain sulap di jalan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Motik adalah lulusan Sarjana Pendidikan IKIP Jakarta dan Sarjana Seni Rupa di Florida International University, Miami, Amerika Serikat. Pascasarjananya dituntaskan di Bidang Pengkajian Ketahanan Nasional (PKN), Universitas Indonesia. Sedangkan program doktoral diselesaikan di Universitas Negeri Jakarta di bidang Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup. |
Pemikiran | Motik merupakan sosio-entrepreneur yang aktif menggelorakan koperasi dan usaha kecil-menengah pada rakyat kecil. Usaha kecil yang tengah digelutinya adalah motor toko (Moto), sedang dirintis juga becak toko (Bento), mobil, dan motor distribusi. |
Peran | Pada tahun 2010, ia menjalin kerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia dalam menyosialisasikan program internet sehat. Ia juga mempelopori terselenggaranya Kowani Fair sebagai ajang menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan perempuan Indonesia. Kegiatan ini dilakukan pada saat beliau menjabat sebagai Ketua Umum Kowani. |
Kiprah | Motik terpilih sebagai Ketua Sub Konsorsium Usaha Jasa Boga dan Memasak Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1984-1990. Selanjutnya, pada tahun yang hampir bersamaan ia terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Ahli Boga Indonesia Pusat 1987-1999. Selain bergiat di bidang usaha, terutama boga, Dewi Motik memiliki misi kuat untuk membina dan memberdayakan para perempuan Indonesia, apalagi setelah ia didapuk menjadi Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani). |