Nama Tokoh | Supeni Pudjobuntoro |
Kategori | Pengurus KOWANI |
Tahun Lahir | 17 Agustus 1917 |
Tahun Wafat | 25 Juni 2004 |
Riwayat Singkat | Supeni lahir pada 17 Agustus 1917 di Tuban, Jawa Timur. Ia termasuk anak gadis beruntung karena bisa mengenyam bangku sekolah hingga tingkat menengah. Ketertarikannya pada politik telah ia tunjukkan sedari remaja. Sejak bersekolah di Hollands Inlandsche K |
Biografi | Supeni (lahir di Tuban, Jawa Timur, 17 Agustus 1917 – meninggal di Jakarta, 25 Juni 2004 pada umur 86 tahun) adalah politikus Indonesia dan diplomat. Supeni dikenal sebagai politikus wanita yang menduduki berbagai jabatan penting di Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai anggota DPR sekaligus anggota Konstituante melalui partai PNI. Sebagai diplomat, ia pernah menjabat sebagai duta besar luar biasa dan berkuasa penuh untuk Amerika Serikat dan duta besar keliling pada zaman Presiden Soekarno. |
Pemikiran | Berkat keberhasilannya melobi sejumlah pemimpin dunia, Supeni sempat menjadi bahan pembicaraan. Ia dianggap sebagai salah satu pemimpin perempuan Indonesia yang cukup populer. Polling yang diselenggarakan surat kabar Berita Minggu (1965) menempatkan namanya di posisi pertama, di atas Fatmawati dan Maria Ulfah. Supeni menjadi salah satu pihak yang berhasil berdiplomasi demi bersatunya Irian Barat hingga disebut "Irian Lady". |
Peran | Ibu Supeni, memiliki jasa yang sangat besar dalam masa-masa awal negeri Indonesia pada pemerintahan presiden Soekarno dimana ia bertugas sebagai Duta Besar Indonesia untuk negara-negara Asia Tenggara. Salah satunya adalah menyukseskan lobi Indonesia kepada pemerintahan Prancis agar Aljazair tidak dijadikan negara apartheid. Lobi tersebut disampaikan oleh Ibu Supeni melalui Pangeran Kamboja Norodom Sihanouk untuk disampaikan kepada Presiden Prancis, Charles de Gaulle, sebagai bagian dari OISRAA (Organisasi Indonesia untuk Setiakawan Asia-Afrika) yang didirikan pada tahun 1960. |
Kiprah | - Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (1968) |